Rabu, 20 Februari 2019

“MAKALAH FILSAFAT DAN FILSAFAT KOMUNIKASI”


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Setiap orang tidak bisa tidak berkomunikasi. Banyak yang berpikir bahwa berkomunikasi adalah hal yang mudah. Sehingga saat komunikasi kemudian dijadikan sebuah cabang ilmu, yaitu Ilmu Komunikasi, maka sebagian orang akan menganggap sepele cabang ilmu ini. Padahal sesungguhnya Ilmu Komunikasi tidak sedangkal itu. Ilmu komunikasi bersifat multi disiplin dan sangat kompleks. Ilmu komunikasi merupakan ilmu yang mengaitkan banyak ilmu di dalamnya. Seperti sosiologi, psikologi, antropologi, dan lain-lain.
Komunikasi merupakan hal yang tidak bisa luput dari kehidupan kita. Komunikasi sangat dekat dengan kita, manusia.Seperti halnya komunikasi, filsafat juga hal yang sangat dekat dengan kita. Saat kita mulai mempertanyakan tentang sesuatu, maka sesungguhnya kita telah berfilsafat. Filsafat memang merupakan ilmu tertua yang sekaligus sebagai induknya ilmu pengetahuan.
Mengingat kompleksitas Komunikasi sebagai ilmu, maka penulis merasa perlu bagi kita untuk menelusuri lebih dalam mengenai komunikasi, melalui Filsafat Ilmu Komunikasi.

B.   Rumusan Masalah
-   Apa itu sejarah filsafat?
-  Apa itu Filsafat komunikasi?
-  Apa hubungan sejarah filsafat dengan komunikasi





BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Filsafat

Sejarah perkembangan filsafat berkembang atas dasar pemikiran kefilsafatan yang telah dibangun sejak abad ke-6 SM. Ada dua orang filsuf yang corak pemikirannya boleh dikatakan mewarnai diskusi­diskusi filsafat sepanjang sejarah perkembangannya, yaitu Herakleitos (535 475 SM) dan Parmenides (540-­475 SM). Pembagian secara periodisasi filsafat barat adalah zaman kuno, zaman abad pertengahan, zaman modern, dan masa kini. Aliran yang muncul dan berpengaruh terhadap pemikiran filsafat adalah Positivisme, Marxisme, Eksistensialisme, Fenomenologi, Pragmatisme, dan Neo­Kantianianisme dan Neo-tomisme. Pembagian secara periodisasi Filsafat Cina adalah zaman kuno, zaman pembauran, zaman Neo-Konfusionisme, dan. zaman modern. Tema yang pokok di filsafat Cina adalah masalah perikemanusiaan. Pembagian secara periodisasi filsafat India adalah periode Weda, Wiracarita, Sutra-sutra, dan Skolastik. Adapun pada Filsafat Islam hanya ada dua periode, yaitu periode Muta-kallimin dan periode filsafat Islam. Untuk sejarah perkembangan ilmu pengetahuan di sini pembahasan mengacu kepemikiran filsafat di Barat.
Periode filsafat Yunani merupakan periode penting sejarah peradaban manusia karena pada waktu itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari mite-mite menjadi yang lebih rasional. Pola pikir mite-mite adalah pola pikir masyarakat yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan pelangi. Gempa bumi tidak dianggap fenomena alam biasa, tetapi Dewa Bumi yang sedang menggoyangkan kepalanya. Namun, ketika filsafat diperkenalkan, fenomena alam tersebut tidak lagi dianggap sebagai aktivitas dewa, tetapi aktivitas alam yang terjadi secara kausalitas.  Perubahan pola pikir tersebut kelihatannya sederhana, tetapi implikasinya tidak sederhana karena selama ini alam ditakuti dan dijauhi kemudian didekati bahkan dieksploitasi. Manusia yang dulunya pasif dalam menghadapi fenomena alam menjadi lebih proaktif dan kreatif, sehingga alam dijadikan objek penelitian dan pengkajian. Dari proses ini kemudian ilmu berkembang dari rahim filsafat, yang akhirnya kita nikmati dalam bentuk teknologi. Karena itu, periode perkembangan filsafat Yunani merupakan poin untuk memasuki peradaban baru umat manusia. Jadi, perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidaklah berlangsung secara mendadak, melainkan terjadi secara bertahap, evolutif. Karena untuk memahami sejarah perkembangan ilmu mau tidak mau harus melakukan pembagian atau klasifikasi secara periodik, karena setiap periode menampilkan ciri khas tertentu dalam perkembangan ilmu pengetahuan.


B. Filsafat Komunikasi               
            Komunikasi ada sejak manusia ada. Asal ilmu komunikasi dipelajari sebagai bagian dari sosiologi di Jerman tercakup dalam Departemen Bahasa Inggris di Amerika banyak ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu memberikan sumbangan terhadap ilmu komunikasi komunikasi mencakup semuanya, dan bersifat sangat eklektif (menggabungkan berbagai bidang). [Fisher, 1986:17]
Perkembangan ilmu komunikasi  ada 4 Perspektif Perkembangan Ilmu Komunikasi (Fisher) : (1)Perspektif Mekanistis (2)Perspektif Psikologis (3)Perspektif Interaksional (4)Perspektif Pragmatis perspektif mekanistisdiawali sejak jaman Aristoteles : unsur retorika : pembicara (ethos), pembicaraan/pesan (logos), dan pendengar (pathos) Descartes : manusia terdiri dari dua macam zat yaitu zat yang dapat berpikir dan zat yang mempunyai luas filsuf muslim yang berpengaruh dalam filasafat komunikasi Al-Farabi Al-KindiO Ibn Bajjah O Ibn Rush perspektif psikologisJohn Stuart Mill (1806-1837) : psikologi merupakan pengetahuan dasar bagi filsafat Wilhelm wundt (1875) : dalam kelangsungan pemikiran itu dapat terjadi proses-proses sosial, dimana hubungan erat antara dua atau tanggapan menyebabkan terseretnya tanggapan yang satu oleh yang lain di dalam pemikiran manusia. Sigmund Freud terkenal dengan teori kepribadian dengan konsep id, ego, dan superego. konsep-konsep ini yang dipakai dalam ilmu komunikasi, terutama dalam psikologi komunikasi. perspektif pragmatisSejarah perkembangan filsafat di awalipada renaissance. Post-positivisme dipengaruhi oleh :1. Materialisme : Feurbach - Karl Marx 2. Fenomenologis : Husserl – Scheler perspektif interaksional.George Herbert Mead : pikiran manusiamengartikan dan menafsirkan benda-benda dan peristiwa yang dialaminya, menerangkan asal mula dan meramalkannya perspektif interaksionalHerbert Blumer :1. Manusia berperilaku terhadap hal-hal berdasarkan makna yang dimiliki hal-hal tersebut dengan orang lain. 2. Makna hal-hal itu berasal dari, atau muncul dari, interaksi sosial yang pernah dilakukan dengan orang lain. 3. Makna itu dikelola dalam, dan diubah melalui proses penafsiran yang dipergunakan oleh orang yang berkaitan dengan hal-hal yang dijumpainya.

C. Hubungan Sejarah Filsafat dengan Ilmu Komunikasi
Manusia adalah mahluk yang diciptakan Tuhan dengan akal dan perasaan. Dengan akal dan perasaan ini, manusia lebih unggul dibanding mahluk ciptaan Tuhan lainnya. Karena itu dalam proses perjalanan sejarah manusia,dengan kemampuan yang dimiliki manusia memanfaatkan pancaindranya;penglihatan, pendengaran, penciuman,rasa dan raba. Manusia mendapatkan pengalaman dengan alam dan dirinya sendiri dengan mengenal berbagai benda-benda yang ditemui, misalnya rasa manis, asam dan pahit. Dengan pengalaman ini akhirnya manusia tahu. Karena manusia adalah mahluk yang dibekali akal, manusia tidak puas dengan hanya tahu rasa tersebut, tetapi ingin mengetahuinya lebih jauh dan mendalam. Kenapa ada rasa manis, asam dan pahit, maka manusia berusaha untuk mengetahuinya, melalui penyelidikan, penelitian dan lainnya sehingga inilah yang disebut pengetahuan. Manusia pun mencari sebab musabab sedalam-dalamnya dari segala sesuatu yang ada dan mungkin ada di muka bumi ini. Termasuk kenapa daun-daun pohon, mengalami penuaan dan jatuh ke tanah kemudian hancur menjadi tanah. Termasuk soal asal usul manusia, kenapa berbeda-beda secara fisik dan cara berpikir. Pokoknya pertanyaan-pertanyaan itu yang dicari manusia untuk mengetahuinya.
            Pada akhirnya,pertanyaan misteri-misteri itu ada yang ditemukan manusia danmanusia menemukan banyak hal akan kebutuhannya, namun juga masih banyak rahasia alam ini yang belum terungkap. Hal inilah yang disebut sebagai filsafat pemikiran manusia yang selalu skeptis, tidak pernah puas dengan hanya satu jawaban dan terus bertanya tentang sesuatu yang ada di muka bumi ini akan hakikat yang terkandung di dalamnya. Dengan pengalaman dan pengetahuan manusia pun dikelompokkan dalam beberapa tipe manusia : Pertama; manusia yang tahu bahwa ia tahu. Ini yang disebut manusia berpengetahuan. Keduamanusia yang tidak tahu bahwa ia tidak tahu, Manusia sadar bahwa ia tidak tahu maka melakukan penyelidikan-penyelidikan dan penelitian-penelitian untuk mencari tahu. Ketiga,manusia tahu bahwa tapi ia tidak tahu Maksudnya bahwa manusia belum tahu,hal ini berhubungan dengan ketidakmampuan memberikan keputusan dalam mengambil keputusan. Keempat,. Manusia yang tidak tahu bahwa ia tahu. Manusia seperti ini adalah manusia yang sok tahu. Dengan tipe manusia yang disebutkan di atas, manusia dituntut untuk memiliki pengetahuan yang disebut ilmu pengetahuan dalamberinteraksi dengan sesama manusia dan juga dengan alam sekitarnya untuk mengungkap atau mengetahuimisteri kehidupan yang belum terungkap. Hal itu hanya bisa dilakukan dengan pendekatan ilmu pengetahuan. Dewasa ini ilmu pengetahuan terbagi dalam dua kelompok yaitu ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial. Namun demikian tidak semua pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan. Hanya pengetahuan yang memiliki persyaratan sebagai berikut yang dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan yaituobyektif (memiliki obyek kajian), metodis (usaha yang digunakan untuk mendapatkan kepastian kebenaran), sistematis(terumuskan dengan keteraturan membentuk sistem yang terpadu, dan universal(kebenaran yang dapatkan adalah kebenaran universal).
Jika ilmu alam obyek kajiannya adalah benda-benda dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku di mana dan kapan pun, karena itu, tingkat kepastiannya tinggi, mengingat obyeknya konkret, Oleh karena itu, ilmu alam disebut ilmu pasti atau eksakta. Sedangkan ilmu sosial adalah ilmu yang tingkat kepastian rendah, karena obyek kajiannya adalah manusia. Di mana manusia adalah mahluk sosial yang keinginan dan perilaku selalu berubah-ubah penuh dengan misteri. Ilmu sosial disebut juga sebagai humaniora. Meskipun tingkat kepastian ilmu sosial rendah,karena tidak ada tindakan manusia yang bisa diulang sama sama persis dari waktu ke waktu, namun demikian ilmu sosial masih memiliki derajat keumuman atau universalitas yang tertentu. Dalam perkembangan ilmu sosial, di manamahluk manusia menjadi obyek penelitiannya, memiliki alat bantu atau metodologi dalam penyelidikan dan penelitiannya, di antaranya denganpendekatan metode deduktif dan induktif.Dan, masih banyak istilah metode penelitian ilmiah yang membantu ilmu sosial misalnya metode kuantitatif dan kualitatif yang memiliki beragam teknik-tekniknya.Meskipun, tingkat kepastiannya tidak seperti ilmu alam,tetapimendekati dominasi kepastian/kebenaran. Didasari bahwa tidak ada kepastian kebenaran di muka bumi ini, kebenaran itu hanya milik Tuhan yang maha kuasa. Manusia dengan ilmu pengetahuannya hanya mendekati kebenaran itu. Termasuk teori-teori keilmuan yang dikembangkan oleh orang-orang berbakat, tidak ada yang memiliki kebenaran hakiki, pasti ada kekurangan dan kelemahannya. Ilmu komunikasi sebagai salah satu cabang ilmu sosial,meski pun ilmu komunikasi baru berkembang pada abad 19 masehi, tetapi sebenarnya ilmu komunikasi sudah setua usia manusia di mukabumi.Jika kita artinya Ilmu komunikasi secara sederhana bahwa ilmu komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari sender kereceiver.Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa berbicara tentang komunikasi ada beberapa unsur yang dipikirkan yaitu source (sumber), communicator (pengirimpesan), communicate (pesan), channel (saluranataumedia),communicant (penerimapesan),dan effect (hasil).Meskipusebenarnya jika dipelajari lebih jauh, para ahli komunikasi memiliki perbedaan akan unsur-unsur komunikasi termasuk juga dalam pendefinisiannya. Karena itu,sebagai ilmu sosial yang terus mengalami perkembangan ilmu komunikasi tidak bisa terlepas dari filsafat ilmu sebagai induk seluruh ilmu pengetahuan untuk selalu mencari kebenaran yang hakiki. Karena usaha-usaha dari pada orang-orang yang peduli dengan ilmu komunikasi, belakangan ini, ilmu komunikasi berkembang secara signifikan. Ilmu komunikasi berkembang masuk pada bidang ilmu lainnya,misalnya dikenal dengan istilah sosiologi komunikasi, komunikasi kedokteran, manajemen komunikasi, marketing komunikasi dan masih banyak lagi.
Sepertinya, dalam setiap unsur kehidupan manusia selalu ada unsur-unsur komunikasi di dalamnya. Hal ini disadari oleh generasi saat ini, fakultas ilmu komunikasi menjadi ilmu sosial yang banyak diminati. Lihat saja di beberapa perguruan tinggi pada 30 tahun lalu, ilmu komunikasi masih menjadi bagian ilmu sosial,tetapi sekarang berkembang menjadi disiplin ilmu sendiri yaitu ilmu komunikasi. Hebatnya lagi, orang-orang yang haus akan pengetahuan ilmu, berlomba-lomba mempelajari ilmu komunikasi. Padahal sederhananya ilmu komunikasi hanya sebuah ilmu yang mempelajari proses penyampaian pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan.Tapi ini menjadi misteri manusia untuk mempelajari ilmu komunikasi untuk kepentingan dan kebahagiaan manusia di muka bumi.









BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
               Filsafat komunikasi adalah ilmu yang mengkaji setiap aspek dari komunikasi dengan menggunakan pendekatan dan metode filsafat sehingga didapatkan penjelasan yang mendasar, utuh, dan sistematis seputar komunikasi.
 B.   Saran
         Kita sebagai pelaku komunikasi sebaiknya mengkaji lebih dalam lagi mengenai filsafat komunikasi. Sebaiknya kita tidak hanya mengkaji, tetapi juga memahami filsafat sejarah komunikasi tersebut.














DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/EmTibyan/sejarah-filsafat-komunikasi
https://yearrypanji.wordpress.com/category/filsafat-komunikasi/
https://www.kompasiana.com/rusmanlatief/55300b976ea83406148b458d/filsafat-hubungan-dengan-ilmu-komunikasi